sering saya baca artikel-artikel seperti ini, kelihatanya gampang,karena belum praktik sih..hehehehe.....
Dan setelah saya dengar tentang ''Emas bisa melindungi kekayaan, dari Bang Ippho Setiawan by Trans 7'' makin mantap nie, buat mencoba....
Ini saya ambil dari postingan di ''Google'' tentang tata caranya,coba yuk....
klo belum bisa tunai ya beli kredit dulu lah ya....
Cara berkebun emas di Pegadaian pertama, contoh;1.Saya punya emas Logam Mulia (24K) sertifikat PT.ANTAM seberat 10 gr seharga 4.200.00 rupiah kemudian saya gadai kan dengan nilai taksir 91% dari harga 4.200.000,maka saya akan mendapatkan uang 3.822.000 2.Setelah saya mendapatkan uang dari hasil gadai emas sebesar 3.822.000 saya menambahkan 378.000 untuk bisa membeli emas seberat 10 gr lagi dengan harga 4.200.000,kemudian saya gadai kan lagi dan mendapatkan dana 3.822.000. Dan saya akan mengulangi metode tersebut sampai batas kemampuan saya berkebun,bisa sampai 3x,4x,5x dan seterusnya.
Setelah saya merasa cukup untuk berkebun emas maka hasil uang gadai emas saya terakhir saya simpan di lemari besi dan tidak saya pergunakan sampai pada waktunya saya memanen emas saya.
Di Perum Pegadaian untuk biaya penyimpanan emas kita di kenakan biaya 2,6% dari 3.822.000 maka biaya per bulan yang saya harus keluarkan untuk emas 10 gr saya adalah 99.372 rupiah. Jadi kalau kita gadai kan emas 10 gr sebanyak 4 batang tinggal dikalikan saja, 99.372 X 4 = 397.488 rupiah.
Saat harga emas naik cukup tinggi,saya akan memulai panen emas dengan cara membalik kan sistem yang pertama saya lakukan saat menggadaikan emas.
Saya buka lemari besi yang berisikan uang 3.822.000 ditambah dengan biaya penyimpanan untuk menebus emas saya.
Misal harga emas setelah 1 bulan naik menjadi 450.00/gr maka harga emas saya seberat 10 gr menjadi 4.500.000 rupiah. 4.500.000 – (3.822.000+99.372) = 578.628 rupiah.
Itulah hasil berkebun emas yang sudah saya tanam di pegadaian,tentunya jika saya menggadaikan emas sebanyak 4X maka hasil panen saya 578.628 X 4 = 2.314.512 rupiah.
Catatan : ilustrasi diatas hanyalah contoh belaka,untuk harga emas sesungguhnya bisa anda pantau di toko
emas,pegadaian,atau di PT.ANTAM (www.logammulia.com)
Metode Kedua:
Cara membeli emas di pegadaian syariah secara kredit.Perum Pegadaian syariah saat ini mengeluarkan produk pembelian Logam Mulia secara Kredit sesuai dengan kemampuan saya mengangsur,kredit mulai dari 3 bulan sampai 12 bulan.
Contoh: Saya akan membeli Logam Mulia secara kredit di Perum Pegadaian Syariah dengan waktu kredit selama 6 bulan.
Harga Logam Mulia seberat 10 gr sertifikat PT.ANTAM sebesar 4.200.000 rupiah,maka saya harus membayar uang muka sebesar 30% dari harga Logam Mulia tersebut dan ditambah biaya administrasi sebesar 50.000 rupiah.
4.200.000 X 30% + 50.000 = 1.310.000. Jadi saya harus membayar uang muka sebesar 1.310.000 untuk bisa mendapatkan Logam Mulia seberat 10 gr selama 6 bulan ke depan. Ditambah biaya administrasi sebesar 1% per bulan nya,jadi kalau saya ambil kredit 6 bulan berarti biaya administrasi sebesar 6%
Angsuran per bulan nya 4.200.000 – 1.310.000 = 2.900.000 +6% = 3.074.000 / 6 bulan = 512.333 rupiah.
Jadi per bulan saya harus mengangsur 512.333 selama 6 bulan untuk mendapatkan Logam Mulia seberat 10 gr.
Seandainya pada bulan ke 6 harga emas naik menjadi 475.000 per gram nya maka Logam Mulia saya seberat 10 gr,harganya menjadi 4.750.000 di pasaran.
Saya akan mendapatkan 2 keuntungan yaitu,saya bisa memiliki Logam Mulia seberat 10 gr dan saya juga mendapatkan nilai tawar yang tinggi untuk Logam Mulia saya.
Dengan saya memiliki Logam Mulia tersebut,saya bisa pergunakan untuk investasi lagi menggunakan Metode Pertama.
Mau berkebun emas? klik ini www. Tabel Besaran Cicilan Emas di Penggadaian.co.id
Sumber harga emas bisa cek di sumber http://logammulia.com/gold-bar-id.php
Cara Berkebun Emas: Teknik Berkebun Emas untuk Keuntungan Maksimal
mas sering dimanfaatkan para investor sebagai alat hedging (lindung nilai) sekaligus instrumen investasi jangka panjang karena harga emas yang relatif stabil dalam jangka pendek namun bisa mengalami kenaikan signifikan dalam jangka panjang mengikuti atau melebihi tingkat inflasi. Namun dengan tren bullish harga emas beberapa tahun belakangan ini, banyak investor yang memanfaatkan momen tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari jual beli emas jangka pendek yang biasa disebut sebagai berkebun emas. Mari kita belajar investasi emas dengan cara berkebun emas ini.
Sistem berkebun emas memanfaatkan jasa pegadaian yang disediakan oleh bank ataupun lembaga lainnya untuk memperbesar modal dalam membeli emas di mana emas yang sudah ada di tangan digadaikan untuk mendapatkan modal membeli emas berikutnya yang kemudian digadaikan lagi. Sistem seperti ini memungkinkan investor untuk membeli emas dengan modal lebih sedikit yang kemudian dijual pada saat yang tepat untuk memperoleh keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang. Sistem ini juga menguntungkan pihak bank karena bisa meningkatkan omset penjualan produk gadainya.
Lebih jelasnya, mari kita lihat contoh cara berkebun emas yang biasa dilakukan para pekebun emas:
Beli emas batangan 25 gram seharga Rp 10jt (per gram Rp 400rb) yang kemudian digadaikan, dapat Rp 8jt (asumsi nilai taksiran 80% dari nilai emas)
Beli emas 25 gram lagi dari uang Rp 8jt + Rp 2jt dari modal sendiri dan kemudian digadaikan lagi, dapat lagi Rp 8jt, gadaikan lagi untuk dibelikan emas. Ulangi beli gadai ini berulang-ulang.
Di sini kita asumsikan investor membeli sampai emas ke-5. Emas terakhir ini disimpan untuk modal menebus emas kembali nanti.
Dengan cara berkebun emas tersebut di atas, investor bisa memiliki emas sebanyak 125gram (5x25gram) senilai Rp 50jt hanya dengan modal Rp 18jt (Rp 10jt modal awal + Rp 2jt untuk emas-emas berikutnya), tentunya belum termasuk biaya gadai maupun biaya lainnya.
Pada saat harga emas menanjak, emas-emas yang telah digadaikan ditebus kembali satu persatu dengan modal emas yang ada di tangan. Jadi, jual emas ke-5 untuk menebus emas ke-4 yang kemudian dijual lagi untuk menebus emas ke-3. Ulangi sampai semua emas ditebus, lalu jual semuanya. Keuntungan investor berupa selisih dari (hasil penjualan - nilai tebus gadai) dan (modal awal + biaya gadai). Sebagai contoh, asumsi harga emas naik 30% menjadi 13jt dan biaya gadai Rp 4jt. Maka keuntungan yang diperoleh: (Rp 65jt - 32jt) - (Rp18jt + Rp 4jt) = Rp 11jt.
Bandingkan keuntungan dari cara berkebun emas seperti ini dengan keuntungan yang diperoleh jika menggunakan cara investasi emas konvensional. Modal Rp 22jt digunakan untuk membeli emas batangan 55 gram (per gram Rp 400rb). Emas kemudian dijual pada saat harga emas naik 30% (Rp 520rb), uang yang diperoleh sebesar Rp 28.600.000,-. Keuntungan yang didapat hanya sebesar Rp 28,6jt - Rp 22jt = Rp 6,6jt.
Semua harga maupun hitungan di sini hanya merupakan asumsi, harga dan kondisi sebenarnya di lapangan tentunya tidak akan sama.
Teknik berkebun emas jangka pendek hanya cocok diterapkan pada saat harga emas sedang mengalami penurunan dan kenaikan tajam. Cara berkebun emas seperti ini memungkinkan investor untuk menggadaikan emas dalam waktu sesingkat mungkin (bisa dalam hitungan hari, minggu ataupun bulan) sehingga bisa menekan biaya gadai dan mendapatkan keuntungan maksimal. Caranya, dengan membeli emas saat harga emas sedang turun yang kemudian digadaikan dan dijual secepatnya pada saat harga emas melonjak.
Untuk investasi jangka panjang, emas biasanya digadaikan dalam waktu cukup lama (bisa satu, dua atau tiga tahun) sampai harga emas mengalami kenaikan yang signifikan minimal 30% untuk kemudian ditebus dan dijual kembali. Tentunya investor harus siap untuk membayar biaya gadai yang harus dikeluarkan selama emas digadaikan.
Cara berkebun emas ini juga bisa dimanfaatkan oleh investor untuk yang saat ini belum memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi emas dalam jumlah yang diinginkan. Selain itu, dengan teknik ini, investor bisa membeli emas dengan harga saat ini dengan uang yang akan dimiliki investor di masa depan.
Beberapa tips dalam berkebun emas:
Sistem berkebun emas memanfaatkan jasa pegadaian yang disediakan oleh bank ataupun lembaga lainnya untuk memperbesar modal dalam membeli emas di mana emas yang sudah ada di tangan digadaikan untuk mendapatkan modal membeli emas berikutnya yang kemudian digadaikan lagi. Sistem seperti ini memungkinkan investor untuk membeli emas dengan modal lebih sedikit yang kemudian dijual pada saat yang tepat untuk memperoleh keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang. Sistem ini juga menguntungkan pihak bank karena bisa meningkatkan omset penjualan produk gadainya.
Lebih jelasnya, mari kita lihat contoh cara berkebun emas yang biasa dilakukan para pekebun emas:
Beli emas batangan 25 gram seharga Rp 10jt (per gram Rp 400rb) yang kemudian digadaikan, dapat Rp 8jt (asumsi nilai taksiran 80% dari nilai emas)
Beli emas 25 gram lagi dari uang Rp 8jt + Rp 2jt dari modal sendiri dan kemudian digadaikan lagi, dapat lagi Rp 8jt, gadaikan lagi untuk dibelikan emas. Ulangi beli gadai ini berulang-ulang.
Di sini kita asumsikan investor membeli sampai emas ke-5. Emas terakhir ini disimpan untuk modal menebus emas kembali nanti.
Dengan cara berkebun emas tersebut di atas, investor bisa memiliki emas sebanyak 125gram (5x25gram) senilai Rp 50jt hanya dengan modal Rp 18jt (Rp 10jt modal awal + Rp 2jt untuk emas-emas berikutnya), tentunya belum termasuk biaya gadai maupun biaya lainnya.
Pada saat harga emas menanjak, emas-emas yang telah digadaikan ditebus kembali satu persatu dengan modal emas yang ada di tangan. Jadi, jual emas ke-5 untuk menebus emas ke-4 yang kemudian dijual lagi untuk menebus emas ke-3. Ulangi sampai semua emas ditebus, lalu jual semuanya. Keuntungan investor berupa selisih dari (hasil penjualan - nilai tebus gadai) dan (modal awal + biaya gadai). Sebagai contoh, asumsi harga emas naik 30% menjadi 13jt dan biaya gadai Rp 4jt. Maka keuntungan yang diperoleh: (Rp 65jt - 32jt) - (Rp18jt + Rp 4jt) = Rp 11jt.
Bandingkan keuntungan dari cara berkebun emas seperti ini dengan keuntungan yang diperoleh jika menggunakan cara investasi emas konvensional. Modal Rp 22jt digunakan untuk membeli emas batangan 55 gram (per gram Rp 400rb). Emas kemudian dijual pada saat harga emas naik 30% (Rp 520rb), uang yang diperoleh sebesar Rp 28.600.000,-. Keuntungan yang didapat hanya sebesar Rp 28,6jt - Rp 22jt = Rp 6,6jt.
Semua harga maupun hitungan di sini hanya merupakan asumsi, harga dan kondisi sebenarnya di lapangan tentunya tidak akan sama.
Teknik berkebun emas jangka pendek hanya cocok diterapkan pada saat harga emas sedang mengalami penurunan dan kenaikan tajam. Cara berkebun emas seperti ini memungkinkan investor untuk menggadaikan emas dalam waktu sesingkat mungkin (bisa dalam hitungan hari, minggu ataupun bulan) sehingga bisa menekan biaya gadai dan mendapatkan keuntungan maksimal. Caranya, dengan membeli emas saat harga emas sedang turun yang kemudian digadaikan dan dijual secepatnya pada saat harga emas melonjak.
Untuk investasi jangka panjang, emas biasanya digadaikan dalam waktu cukup lama (bisa satu, dua atau tiga tahun) sampai harga emas mengalami kenaikan yang signifikan minimal 30% untuk kemudian ditebus dan dijual kembali. Tentunya investor harus siap untuk membayar biaya gadai yang harus dikeluarkan selama emas digadaikan.
Cara berkebun emas ini juga bisa dimanfaatkan oleh investor untuk yang saat ini belum memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi emas dalam jumlah yang diinginkan. Selain itu, dengan teknik ini, investor bisa membeli emas dengan harga saat ini dengan uang yang akan dimiliki investor di masa depan.
Beberapa tips dalam berkebun emas:
- Beli pada saat harga emas rendah, jual pada saat harga emas tinggi. Jika terpaksa menebus dan menjual emas pada saat harga turun, investor bukan saja bisa kehilangan potensi keuntungan, tapi juga berpotensi mengalami kerugian dari biaya gadai yang sudah dibayarkan.
- Agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal dari teknik berkebun emas, gadaikan emas anda di tempat gadai yang menawarkan nilai gadai paling tinggi dengan biaya paling rendah.
- Gadaikan emas dalam waktu sesingkat mungkin jika anda bermaksud mendapatkan keuntungan jangka pendek dari teknik berkebun emas ini.
mba berkebun emasnya masih kah??
BalasHapussaya juga mulai tertarik niyy..
thanks for sharing mbak Novi :D
BalasHapusUang Yg 378.000 ko ga di itung ba harusnya di itung denda per batang juga dong hihi
BalasHapus