Rabu, 29 Mei 2013

Besar Keutamaan Sholat Shubuh dan Sholat Isyak

Bismillaah . . .

Di antara shalat-shalat yang ada, shalat subuh adalah yang mengawali hari. Ia adalah shalat yang paling penting yang harus dijaga betul pelaksanaannya, sebab tidak semua orang bisa konsisten, bahkan shalat ini terasa berat bagi orang-orang munafik.




“Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh” (HR.Ahmad) ( Semoga Kita semua bukan termasuk orang-orang munafik....Amiiinn..)

Shalat subuh berjamaah adalah tolok ukur sejauh mana kejujuran dan keimanan seorang muslim.

Di dalam sebuah riwayat shahih bahwa Ibnu Umar ra pernah berkata:

“Ketika kami tidak melihat seseorang dalam shalat subuh atau isya’, kami langsung berprasangka buruk kepadanya.”

Ini wajar, mengingat shalat-shalat lain selain subuh dan isya bisa dilakukan oleh seseorang dengan mudah karena memang waktunya bertepatan dengan saat bekerja dan terjaga.

Oleh karena itu tidak ada yang mampu konsisten menjaga shalat isya’ dan subuh secara berjamaah selain orang beriman yang diharapkan ada kebaikan muncul darinya.

Karena hal tersebut di atas, maka banyak keutamaan yang didapatkan dari shalat subuh berjamaah, di antaranya:

1. Shalat subuh adalah faktor dilapangkannya rizki

Seorang hamba walau sezuhud apapun dan sangat tidak peduli dengan urusan dunia, ia tetap senang kalau lapang rizkinya minimal mencukupi kebutuhan diri sendiri untuk menyelamatkan muka dari hinanya meminta-minta. Dan demi Allah untuk mencapai ini jalannya adalah dengan menaati Allah.

Pernah suatu ketika Nabi SAW shalat subuh. Begitu selesai, beliau pun kembali ke rumah dan mendapati puterinya Fathimah ra sedang tidur. Maka beliau pun membalikkan tubuh Fatimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya :

“Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rizki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rizki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari.”

Ini bukan berarti orang yang melaksanakan shalat subuh pasti pulang dengan kantong penuh uang, tetapi yang dimaksud adalah bahwa ketaatan kepada Allah dengan cara menjaga untuk terus istiqomah dalam shalat subuh berjamaah akan mendatangkan taufik dari Allah sehingga nantinya seorang hamba memperoleh keridhoan dan kelurusan dari Rabb-nya yang pada gilirannya ia akan menghabiskan sisa harinya dalam pertolongan dan kemudahan dari Allah dalam urusan-urusannya.

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS.Ath Thalaq : 2-3)

2. Shalat subuh menjaga diri seorang muslim

“Barang siapa yang melaksanakan shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menarik kembali jaminan-Nya dari kalian dengan sebab apa pun. Karena siapapun yang Allah cabut jaminan-Nya darinya dengan sebab apa pun, pasti akan tercabut. Kemudian Allah akan telungkupkan wajahnya dalam neraka jahannam.”

Makna berada dalam jaminan Allah adalah dalam lindungan, penjagaan, dan pemeliharaan dari-Nya. Sungguh itu semua adalah rahmat, yang kalau menaungi kita, maka semua kepedihan berubah menjadi harapan. Sungguh itu semua adalah kelembutan Allah, yang jika turun kepada kita akan sanggup menjadikan api menjadi dingin dan damai.

Itulah hikmah, kemuliaan, dan kehendak yang tak terkalahkan. Jika ia datang, mampu merubah musuh menjadi teman setia, dan mampu merubah singa yang buas menjadi kucing yang penurut.

3. Shalat subuh sama dengan shalat malam semalam suntuk

Alangkah besar keutamaan yang Allah berikan kepada umat ini. Pertama kali, Allah wajibkan shalat malam dalam firman Allah yang artinya:

”Wahai orang yang berselimut bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit” (QS.Al Muzzammil : 1-2)

Setelah itu Allah menghapus perintah tersebut sebagai bentuk peringanan dalam firman-Nya dalam QS.Al Muzzammil : 20.

Setelah menghapuskan kewajiban shalat malam, Allah tetap menetapkan bagi kita keutamaannya sebagaimana hadits berikut:

”Barang siapa yang melaksanakan shalat isya’ secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam. Dan barang siapa melaksanakan shalat subuh secara berjamaah maka ia seperti shalat malam satu malam penuh.” (HR.Muslim)

Maka usahakanlah untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

Oleh karena itu para ulama ada yang memakruhkan begadang hingga terlalu larut malam walaupun untuk membaca Al Qur’an atau shalat malam jika akan berakibat tidak terlaksananya shalat subuh dengan baik.

Tetapi jangan salah paham dulu, para salafus shalih selalu melaksanakan shalat isya’ dan subuh secara berjamaah tetapi mereka tetap bersemangat tanpa henti dalam melaksanakan shalat malam.

4. Shalat subuh tolok ukur keimanan

Orang yang mengaku beriman tidak perlu sulit-sulit mengetahui kadar keimanannya, ia cukup mengukurnya dengan shalat subuh untuk mengetahui apakah dirinya termasuk jujur dalam beriman ataukah berdusta, apakah ia beriman di atas keikhlashan ataukah riya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan subuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak .” (HR.Ahmad)

5. Shalat subuh adalah penyelamat dari neraka

Nabi SAW bersabda,

“Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.” (HR.Muslim)

Ini adalah ketetapan Nabi yang mulia, bahwa siapa yang memelihara pelaksanaan shalat subuh dan ashar maka dia tidak akan masuk neraka dengan izin Allah SWT.

6. Shalat subuh adalah penyebab orang masuk surga

Nabi SAW bersabda,

“Siapa yang melaksanakan dua shalat bardain dia masuk syurga”

Shalat bardain adalah shalat subuh dan ashar. Disebut Al Bardain (dua waktu dingin) karena keduanya dilaksanakan pada waktu dinginnya siang, tepatnya pada kedua ujung siang ketika suasana teduh dan tidak ada terik panas.

7. Shalat subuh akan mendatangkan nikmat berupa bisa melihat wajah Allah yang mulia

“Apabila penghuni syurga telah memasuki syurga. Allah berfirman, ’Apakah kalian ingin aku beri tambahan ?’ Mereka menjawab, ’Bukankan Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankan Engkau telah memasukkan kami ke dalam syurga? Dan Engkau selamatkan kami dari neraka?’

Rasulullah melanjutkan, ”Kemudian dibukalah tabir, maka tidak ada lagi nikmat yang lebih besar daripada nikmat bisa melihat Rabb mereka. Inilah nikmat tambahan itu.” Lalu beliau membaca surat Yunus : 26 yang artinya: “

Bagi orang-orang yang berbuat baik ada pahala yang terbaik jannah dan tambahannya.” (HR.Muslim)

8. Shalat subuh adalah suatu syahadah khususnya bagi yang konsisten memeliharanya

“Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu shalat subuh dan ashar setelah itu malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka – dan dia lebih tahu tentang mereka - ’Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaku?’ Mereka menjawab, ’Kami menginggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka ketika mereka shalat’” (HR.Bukhari)

9. Shalat subuh adalah kunci kemenangan

“Bahwa Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh.” (HR Bukhari)

Dikisahkan pasca meletusnya perang Mesir-Israel tahun 1973 ada seorang tentara Mesir yang mengajak berbicara tentara Yahudi yang paham bahasa Arab.

Tentara Mesir itu berkata, “Demi Allah, kami akan memerangi dan mengalahkan kalian sampai ada di antara kalian yang bersembunyi di balik pohon dan batu, kemudian pohon dan batu itu mengatakan ,’hai hamba Allah, hai Muslim, ini ada Yahudi di belakangku, ke mari dan bunuhlah dia’”

Tentara Yahudi menjawab, ”Semua itu tidak akan terjadi sebelum shalat subuh kalian sama dengan shalat Jumat.”

10. Shalat subuh lebih baik daripada dunia seisinya

“Dan dirikanlah pula sholat Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan oleh malaikat”. (QS.Al Isroo (17):78)

“Barangsiapa sholat isya secara berjamaah, maka ia bagaikan sholat (malam) setengah malam, dan barangsiapa sholat Subuh secara berjamaah maka ia bagaikan sholat (malam) semalam penuh.” (HR.Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi).

“Sholat terberat bagi orang munafik adalah sholat Isya dan sholat Subuh. Kalau mereka tahu pahala yang disiapkan pada sholat itu, maka mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkak. Sungguh, aku benar-benar hendak memerintahkan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar kepada suatu kaum yang tidak hadir sholat berjamaah, lalu aku membakar rumah-rumah mereka.” (HR.Bukhari-Muslim)

“Barangsiapa melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah, maka ia berada dalam perlindungan Alloh.” (HR. Ibnu Majah). Hadits shohih.

“Dua rakaat shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR.Muslim dan Ahmad)

Mengenai shalat dua rakaat sunah sebelum subuh Rasulullah bersabda,

“Dua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia seluruhnya.” (HR.Muslim)

Begitu besarnya keutamann shalat subuh ini Teman..... Nggak ada kata terlambat buat memulai...... Ingat Hidup cuma Sekali..... Kita nggak ada yang tau kapan kita meninggal... 5 menit lagi..?...waktu kita lagi ketawa- tawa bareng temen ?..... waktu kita lagi shopping ?..... waktu tidur ?.... Hanya Allah yang tau .......

Dan yang pertama kali dihisab ketika kita mati SHOLAT kita... bukan lainnya....Bukan di tanya ttg jabatan kita.... kekayaan kita... tapi SHALAT kita....

Yuk bareng-bareng kita perbaiki kualitas Shalat kita.......

Nggak Ada Kata Terlambat Untuk Memulai....... Dimana pun...Kapan pun...Dalam Acara Apa pun semoga kita tidak pernah meninggalkan kewajiban Utama Shalat......

Jangan pernah sungkan untuk izin ama boss untuk shalat di tengah2 meeting / lainnya.... Yang nanggung dosa kita ....Naudzubillah.....

"Ya Allah istiqomahkan kualitas shalat dan ibadah kami.... semoga semakin hari semakin baik... Lancarkan dan rhidoi setiap langkah kami untuk beribadah kepada MU di Jalan Yang Lurus,...... Jauhkan kami dari bisikan2 syaitan, dari ajaran2 yang tidak sesuai dengan sunnah MU .....Dan semoga kita bukan termasuk orang yang Munafik, yang salah satu sifatnya merasa berat untuk melaksanakan shalat subuh & isya'..... Dan ambilllah kami dalam keadaan Khusnul Khatimah ... Aamiiiinn"

Keluarga Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Salam

Keluarga Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Salam

Ahlul Hadits

Keluarga Rasulullah

صلى ا لله عليه وسلم


Istri- istri Nabi زوجات النبي
  • Khadijah binti Khuwailid (wafat 3 SH)
  • Zainab binti Khuzaimah (wafat 1 SH)
  • Aisyah binti Abu Bakar (wafat 57 H)
  • Hafsah binti Umar (wafat 45 H)
  • Juwairiah binti Harits bin Abu Dhirar (wafat 56 H)
  • Maimunah binti Harits (wafat 50 H)
  • Mariah Qibtiah (wafat 16 H)
  • Saudah binti Zam`ah (wafat 23 H/ 643 M)
  • Sofiah binti Huyai bin Akhtab (wafat 50 H)
  • Ummu Habibah binti Abu Sofyan (wafat 44 H)
  • Ummu Salamah (wafat 57 H)
  • Zainab binti Jahsy (wafat 20 H)



Putra-Putri Nabi
  • Al- Qasim bin Muhammad
  • Zainab binti Muhammad (wafat 8 H.)
  • Ruqayyah binti Muhammad (wafat 2 H)
  • Ummu Kultsum (wafat 9 H)
  • Fatimah Az-Zahra (wafat 11 H)
  • Abdullah bin Muhammad (meninggal ketika kecil)
  • Ibrahim bin Muhammad (wafat 10 H ketika kecil)


Cucu Nabi
  • Abdullah bin Usman bin Affan (Putra Ruqayyah)
  • Ali bin Abul Ash (Putra Zainab.meninggal ketika kecil.)
  • Hasan bin Ali bin Abu Talib (3-50 H.)
  • Husain bin Ali bin Abu Talib (4-61 H)
  • Zainal Abidin (wafat 93H)
  • Ummi Kultsum binti Ali bin Abu Thalib (wafat.75H)


Paman Nabi
  • Abbas bin Abdul Mutalib (wafat 32 H)
  • Abu Thalib bin Abdul Muthalib (wafat 3 SH)
  • Hamzah bin Abdul Mutalib (wafat 3 H)

Senin, 06 Mei 2013

10 Surah yang menjamin kebahagiaan di dunia dan Akhirat



10 Surah yang menjamin kebahagiaan di dunia dan Akhirat

1-Al-Fatihah menghalang kemurkaan Allah SWT.

2-Yassin mencegah daripada dahaga di Akhirat.

3-Ad-Dhukhan mencegah daripada dugaan di Akhirat.

4-Al-Waqiah mencegah daripada kepapaan.

5-Al-Mulk mencegah daripada seksaan kubur.

6-Al-Kauthar mencegah daripada perbalahan.

7-Al-Kafirun mencegah daripada kufur semasa meninggal dunia.

8-Al-Ikhlas mencegah daripada bersifat munafiq.

9-Al-Falaq mencegah daripada bersifat hasad dengki.

10-An-Nas mencegah daripada bersifat was-was.

sumber dari peribadirasulullah.wordpress.com

Ibnu Bathutah bercerita tentang Syiah



Ibnu Bathutah bercerita tentang Syiah

Rihlah Ibnu Bathuthah 001
Ibnu Bathuthah adalah seorang pengembara Muslim terkenal tidak hanya di dunia Islam tapi juga dikenali oleh dunia barat. Dia lahir di Maghribi pada tahun 1304 M atau 703 H. Namanya sebaris dengan pengembara terkenal lain seperti Marco Polo, Colombus, Laksamana Ceng Ho, dan lainnya.

Dalam bukunya, Tuhfah an-Nuzhar fi Gharaibil Amshar wa Ajaibil Asfar (Hadiah berharga dari Pengalaman Menyaksikan Negeri-negeri Asing dan Menjalani Perjalanan-perjalanan Ajaib), atau yang dikenali juga dengan Rihlah Ibnu Bathuthah, Ibnu Bathuthah banyak menceritakan perjalanannya ke berbagai negera, tidak terkecuali Nusantara.

Dan di antaranya juga, pengelana Maghrib yang bernama Muhammad bin Abdillah bin Muhammad bin Ibrahim Al-Lawati At-Thanji ini menceritakan tentang keadaan orang-orang syi'ah pada masa itu. Ini kisah yang kami kutip dalam rihlah-nya itu.

Ibnu Bathutha bercerita,

"...... Kemudian aku meneruskan perjalanan menuju bandar Ma'arrah, sebuah bandar yang dinisbahkan padanya seorang penyair yang bernama Abul Ala Al-Ma'arri. Selain itu, masih banyak lagi nama-nama penyair yang dinisbatkan pada bandar ini.

Ma'arrah adalah sebuah bandar besar nan indah. Pohon tin dan kacang tanah yang banyak tumbuh di sana. Dari sana, hasilnya dipasarkan di Mesir dan Syam. Sejauh satu farsakh (1 farsakh kurang lebih setara dengan 8 km) dari sana, terdapat makam Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz. Di makam tersebut tidak dijumpai zawiyah (bangunan rumah bagi kaum sufi, khusus ditubuhkan untuk berzikir, solat, dan membaca al-Quran) dan tidak pula ada pembantu yang merawat makam. Mengapa demikian? Kerana di sana terdapat kumpulan orang Rafidhah yang membenci sepuluh sahabat Nabi. Mereka membenci setiap orang yang bernama Umar, terutama Umar bin Abdul Aziz, kerana mereka menghormati Khalifah Ali bin Abi Talib.

Aku berjalan menuju bandar Sarmin, sebuah bandar indah yang penuh dengan kebun buah zaitun. Dari buah zaitun ini dibuat sabun, dan kemudian dijual di Mesir dan Syam. Selain itu, dari bahan yang sama dibuat sabun tangan yang harum, warnanya merah kekuningan. Di bandar Sarmin juga ada membuat baju kapas yang indah.

Penduduk bandar ini adalah para pencela yang membenci sepuluh sahabat Nabi (yang dijamin syurga). Anehnya, mereka tidak mengucapkan kata "Asyarah" (bermaksud: sepuluh) di pasar ketika menawarkan barang dagangannya. Jika hitungan angka mencapai bilangan "Asyarah", maka mereka akan mengatakan tis'ah wa Waahid (Sembilan tambah satu).

Pada suatu ketika, penguasa Turki datang ke tempat itu dan mendengar para pendagang mengucapkan tis'ah wa Waahid. Penguasa Turki lantas memukul kepala sang pendagang dengan dabus (sejenis klip pakaian). Lalu dia berkata, "Ganti kata Asyarah dengan dabus!"

Di sana terdapat masjid yang berkubah. Mereka tidak menggenapkan jumlah kubah menjadi sepuluh kerana berpegang pada keyakinan yang buruk itu. "(Tuhfah an-Nuzhar fi Gharaibil Amshar wa Ajaibil Asfar, Rihlah Ibnu Bathuthah, Pustaka Al-Kautsar, Cet I, Mac 2012, hal 70-71).

Demikian kisah tentang kebencian orang-orang Syiah Rafidhah terhadap para Sahabat Nabi sallallahu alaihi wa sallam yang dikisahkan oleh Ibnu Bathuthah. Kerana kebencian mereka terhadap para sahabat, terutama Abu Bakar dan Umar, mereka enggan untuk menyebut nama kedua-duanya. Bahkan untuk menyebut angka "Asyarah" (sepuluh) pun mereka tidak mahu. Padahal, di antara sepuluh sahabat yang dijamin masuk syurga itu terdapat nama Ali bin Abi Talib radhiyallahu anhu yang mereka dewakan dan anggap sebagai imam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Abu bakar masuk syurga, Umar masuk syurga, Uthman masuk syurga, Ali masuk syurga, Thalhah masuk syurga, Zubair masuk syurga, Abdul Rahman bin Auf masuk syurga, Sa'ad masuk syurga, Sa'id masuk syurga , Abu Ubaidah bin Jarrah masuk syurga. "(HR. Tirmidzi).

Pengaruh bacaan al Qur’an pada syaraf, otak dan organ tubuh lainnya


Monday, April 22, 2013

Pengaruh bacaan al Qur’an pada syaraf, otak dan organ tubuh lainnya

"Tidak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingatan dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur'an ...".

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di sebuah klinik di Florida Amerika Syarikat, berjaya membuktikan hanya dengan mendengar bacaan ayat-ayat Al-Quran, seorang Muslim baik mereka yang fasih berbahasa Arab ataupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologi yang sangat besar.

Penurunan kemurungan, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, mengubati berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan oleh orang yang terlibat dalam penyelidikan beliau. Penemuan doktor psikologi ini tidak menentu.

Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mengesan tekanan darah, degupan jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran elektrik. Dari hasil uji kajinya dia membuat kesimpulan, bacaan Al-Quran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Kajian Dr. Al Qadhi ini diperkuatkan pula oleh kajian lain yang dilakukan oleh doktor yang berbeza. Dalam laporan sebuah kajian yang disampaikan dalam Persidangan Perubatan Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sehingga 97% bagi mereka yang mendengarkannya.

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuatkan lagi oleh kajian Muhammad Salim yang diterbitkan oleh Universiti Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 lelaki dan 2 wanita. Kelima orang tersebut tidak tahu bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahawa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur'an.

Kajian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbahagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur'an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur'an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengar bacaan Al-Qur'an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengar bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur'an.

Al-Qur'an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Kaunseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut kajian, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita mempunyai Al-Qur'an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengar muzik klasik boleh mempengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur'an lebih dari itu. Selain mempengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur'an mempengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Allah yang telah berfirman, "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (QS 7: 204).

Sifat pokok Gharqad


Sunday, April 14, 2013

Sifat pokok Gharqad


Kawasan penanaman pokok yahudi di wilayah Palestine:

1. Hutan laut tengah dan hutan semak belukar (2209 spesies).
2. Padang rumput dan hutan semak belukar (1434 spesies).
3. Semak belukar yang berumput (1062 spesies).
4. Padang pasir (1058 spesies).
5. Tumbuh-tumbuhan hijau di Gunung Hermon (991 spesies).

Al-'Ausaj atau Gharqad, si pohon Yahudi

Nama Latin: Lycium shawii roem, nama lain Lycium arabicum schwiein fex, dan Boiss lycium persicum miers.

Nama pohon yang dikenali: Ausaj, Gharqad  Sahnun, dan pohon Yahudi. dinamakan demikian (Gharqad), kerana sebagaimana yang disebutkan dalam hadis yang mulia, Rasulullaah saw bersabda tentang peperangan majdaliun (Armageddon), Yahudi akan bersembunyi di balik pohon apa saja, dan pohon-pohon tersebut akan menyingkap kewujudan mereka dengan mengatakan, "Ada Yahudi sedang bersembunyi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia! "Kecuali pohon Gharqad  ia tidak mahu menunjukkan kalau ada Yahudi di balik mereka. Wallaahu a'lam.

Sifat pokok Gharqad

Pohon yang berduri keras dan durinya beracun, tingginya biasanya mencapai 1-2 meter, tetapi saya dengan mata kepala sendiri melihat sebahagian pokok ini di Bukit Saina tingginya mencapai 5 meter.

Akarnya mengeluarkan duri dan zaghab (bulu), khususnya pada bahagian hujung. Daunnya berbentuk seperti sudu kecil, berwarna hijau segar, biasanya sekumpulan 3 daun dilengkapi dengan duri-duri di sampingnya. Sedangkan bunganya berwarna putih kebiru-biruan, dan buahnya berwarna merah bersaiz dengan biji buah Himsh, lebih kurang seperti itu.

Masa bunga dan berbuah: pada musim bunga dan musim panas.

Manfaat perubatan: untuk merawat penyakit tidak boleh buang air, dan buahnya bermanfaat untuk merawat penyakit usus besar dan untuk merawat penyakit kuning.

Pokok ini selalu berdaun di sepanjang musim, sedangkan pertumbuhannya mengalami pembaharuan pada selang antara bulan Mac-April, bunganya berbentuk buqiyyah (seperti terompet), dengan warna merah lembayung (violet) cerah, atau putih dengan lima daun, buahnya bulat dengan warna oren atau merah , lebih kecil daripada biji Himsh (dalam bahas Inggeris: chick-pea), buahnya boleh dimakan, tetapi rasanya masam seperti tomato. Seekor unta jika sakit akan mencari dan datang pada pokok ini untuk dimakan.

Pada musim bunga, pokok ini dipenuhi oleh burung, dan burung pemangsa kecil seperti shurad menggunakannya untuk menyimpan mangsa di duri-durinya.

Pohon yang hidup untuk masa yang lama, tingginya kira-kira 2 meter, daun-daunnya seperti lingkaran, diselingi oleh duri-duri tajam, bunganya putih pucat dengan saiz kecil, buahnya merah dan kecil seperti tomato. Disebut dengan al-Misha ', ia adalah makanan kesukaan burung hubara (jenis burung berbadan besar dan berkaki panjang).

Dialah pokok Yahudi yang sekarang ini Bangsa Yahudi beramai-ramai menanamnya, kerana disebutkan kelak di akhir zaman, batu dan pokok-pokok boleh bercakap, mereka berkata, "Wahai muslim, ini ada Yahudi sedang bersembunyi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia!" Kecuali pokok Gharqad
 
wallaahu a'lam.

 

Siapakah Sebenarnya 7 Pemuda Dalam Kisah Ashabul Kahfi ?


Wednesday, February 2, 2011

Siapakah Sebenarnya 7 Pemuda Dalam Kisah Ashabul Kahfi ?

SIAPA gerangan yang tidak tahu kisah Ashabul Kahfi? Kisah ini sangat terkenal baik bagi penganut agama Islam atau Kristian. Ashabul Kahfi dalam Islam iaitu kisah yang menceritakan 7 pemuda yang mendapat petunjuk dan beriman kepada Allah tertidur lelap dalam gua selama 309 tahun. Mereka melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus.

Lokasi Gua:
Banyak terjadi perselisihan faham tentang lokasi gua. Ada yang mengatakan berada di Syria, ada pula yang mengatakan di turkia, akan tetapi banyak yang berpendapat lokasi gua terdapat di Jordan di perkampungan Al-Rajib atau dalam Al-Quran di sebut Al-Raqim, yang terletak 1.5 km dari bandar Abu A'landa dekat kota Amman-Jordan.

Info terkini yang diperolehi bahawa Raja Abdullah ke 2 (Raja Jordan) telah merasmikan untuk mendirikan di muka gua Ashhabul Kahfi masjid dan ma'had yang diberi nama "Masjid Gua Ahlul Kahfi" dan Ma'had Da'wah dan Dai '.

Nama nama Ashhabul Kahfi: Maksalmina, Martinus, Kastunus, Bairunu, Danimus, Yathbunus dan Thamlika adapun anjing bernama Kithmir.

Sebab turun kisah ini dalam Al-Quran:
Kisah bermula dari seorang kafir datang kepada seorang Yahudi di Madinah. Dia memceritakan kepadanya bahawa Muhammad mengaku dirinya sebagai Nabi dan dia meminta nasihat kepadanya bagaimana caranya untuk membantahnya. Yahudi tadi berkata "Tanya kepada Muhammad tentang kisah Ashhabul Kahfi, jika dia mengetahunya maka ia benar sebagai Nabi". Lalu orang kafir tadi bertanya kepada Rasulullah saw tantang kisah tersebut.

Mereka menyangka beliau tidak mengetahuinya sehingga mereka boleh mengalahkan dan membantah beliau. Tapi apa yang terjadi. Allah perintahkan Jibril as agar segera turun dari langit menceritakan kepada Rasulullah saw kisah trb sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an dalam surat Al-Kahfi.

18:9. Atau kamu mengira bahawa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang menghairankan?

18:10. (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini) ".

18:11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,

18:12. kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua-dua puak itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka hidup (dalam gua itu).

18:13. Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk;

18:14. dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".

18:15. Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk di sembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan sesuatu yang dusta terhadap Allah?

18:16. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah yang lain dari Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, supaya Tuhan kamu melimpahkan dari rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.

18:17. Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebahagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk dan sesiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

18:18. Dan engkau sangka mereka sedar, padahal mereka tidur dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka menghulurkan dua kaki depannya dekat pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.

18:19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa wang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorang pun .

18:20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika berlaku demikian, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya ".

18:21. Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahawa janji Allah itu benar, dan bahawa hari kiamat itu tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: "Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya".

18:22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(Jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing", sebagai terkaan terhadap barang yang ghaib dan ( yang lain lagi) mengatakan: "(Jumlah mereka) tujuh orang, yang kelapan ialah anjing". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui akan bilangan mereka, tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Kerana itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka

Kamis, 02 Mei 2013

Yang baik menurut kita, terkadang belum tentu baik dimata Allah


Dalam banyak hal saya terbiasa membuat rencana dari berbagai tujuan hidup yang ingin dicapai. Namun tidak selamanya rencana yang dibuat berjalan mulus. Bahkan tidak jarang harapan yang diinginkan menjadi pupus sebelum bisa terwujud. Sebagai manusia, wajar jika kemudian saya bersedih karena apa yang saya inginkan belum atau tidak terpenuhi.
Namun kesedihan tidak sampai membuat saya terpuruk. Kekecewaan tidak membuat saya sampai larut dalam kesedihan mendalam. Saya meyakini sebuah prinsip yang saya kutip dari kitab suci Al Qur’an:
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)
Sebagai manusia, tugas kita adalah berusaha dan berdoa. Selebihnya biarlah Tuhan yang menentukan yang terbaik untuk kita. Kadang hawa nafsu menutup jalan pikiran dan hati kita sehingga menumbuhkan ketidaksukaan saat apa yang kita inginkan belum atau tidak menjadi kenyataan. Bahkan jika keimanan kita sedang dalam posisi di bawah (rendah), bisa jadi kekecewaan tersebut berujung  kepada penyalahan akan takdir Tuhan. Padahal yakinlah ada skenario Tuhan yang jauh lebih indah yang akan disiapkan untuk kita nantinya.
Ketika memegang prinsip ini, kekecewaan hanya bersifat sementara. Selebihnya berusaha ikhlas tentang apapun yang ditakdirkan Tuhan kepada kita. Sembari dengan terus tetap berusaha dan berdoa agar selalu diberikan bimbingan Tuhan dalam mencapai segala cita yang diinginkan, dan diberikan keikhlasan hati jika harapan tersebut mungkin belum terwujud atau bahkan mungkin tidak terwujud sekalipun. Karena pasti di dalamnya ada hikmah yang luar biasa yang ingin Alloh SWT berikan kepada kita makhluk-Nya yang lemah ini.
Saya tetap bersyukur ketika dulu Alloh “tidak memperkenankan” saya masuk SMK (dulu STM) – padahal saya berharap dengan masuk SMK saya bisa cepat bekerja dan membantu orang tua. Ternyata takdir Alloh membawa saya masuk SMA dan pada akhirnya membuat saya bisa merampungkan jenjang S2 saya. Dan memperoleh jauh dari apa yang saya harapkan dulu ketika hendak masuk SMK.
Saya tetap bersyukur ketika dulu Alloh “mengarahkan” saya ke minat Biokimia padahal saya ingin sekali masuk Kimia. Ternyata landasan ilmu biokimia saya dari IPB membuat saya mampu menyelesaikan pendidikan S2 Bioteknologi saya di UGM dengan lebih mudah dan tepat waktu (kurang dari 2 tahun) dan kini alhamdulillah saya sudah menjadi staf dosen di sebuah universitas negeri.
Takdir Alloh memang penuh rahasia dan tak terduga. Semua indah pada waktunya. Dan kita patut selalu bersyukur karenanya.